Friday, April 27, 2007

Sekilas Peluang Dari Mesir

Tahun 2004 company kami ambil kain Grey(kain Mentah) dari Indonesia samapi sekitar 10 container dari 4 pabrik di indo.
Itu awal kebijakan Mesir open dg kain mentah yg sebelumnya di proteksi dg cukai yg sangat tinggi.

Setelah itu kain mentah pun masuk dari korea dan China,
nah ketika barang China masuk ,kain dari indo dan Korea nyaris tdk bisa bersaing secara harga.

Seiring Dg Kebijakan PasarBebas tahun 2007 ini cukai untuk bahan baku benang 0%,Bahan pembantu pewarnaan 0%,Benang 5%, Kain mentah 10% dan Kain Jadi dan Garment turun sampai 30%.

Dg kebijakan ini, semakin banyak ditemukan barang2 dari luar mesir terutama dari China.

Sebagian Besarkerudung akan tertulis made in CHINA,kami juga sebagai praktisi di bidang Textile ,apalagi sy pribadi sebagai Fabric Analisys,dimana tugas saya adalah menganalisa sample darimarket apa jenis benangnya, bagaimana kontruksi kainnya, sampai berapa costing untuk bahan tersebut.
Sangat heran bagaimana mereka bisa jual semurah ini,

Tapi sebenarnya optimisme kt sangat tinggi , karena sebenarnya citra kain MADE IN INDONESIA sangat diakui kualitasnya,
orang2 disini akan bangga kalau pake buatan indonesia,
karena memang mutunya sangat bagus, walaupun ketika CHINA menawarkan barang dg harga yg sangat kompetitif mau tdk mau Costumer pun mulai berpaling.

Yg jadi study kt sekarang disini adalah:
-bagaimana sistem pengiriman barang dg kuantity yg sedikit dg harga murah (tdk harus 1 Container).

Jika ada solusi untuk ini ,kami sangat yakin:
Barang-barang dari Rumah Muslim, Rabani ,Manet Vision ,dll ,akan membanjiri pasar mesir.
Ini salah satu Dream saya Sekarang Pak.

Terimakasih

Salam Ceria!
Eko Veridianto

1 comment:

Eka said...

Salam fantastis pak ..
Saya jg salah satu member (pasif) TDA ...

Semua berawal dari mimpi ... saya yakin kelak mimpi bapak akan menjadi kenyataan.

Sukses pak !!